Sabtu, 22 Desember 2012

laporan hijauan makanan ternak


LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK
UJI PERKECAMBAHAN/ GERMINASI BIJI JAGUNG

OLEH:
ISMAINI
B1D 011 118
KELOMPOK 1
LAPORAN
DISERAHKAN GUNA MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT YANG DIPERLUKAN MEMPEROLEH NILAI LULUS MATAKULIAH ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK

PADA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012


KATA PENGANTAR

          Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak.
          Dalam kesempatan ini, tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang secara langsung maupun tak langsung telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :
1. Dosen Ilmu Tanaman Makanan Ternak, Bapak Ir. H. Gde Karmada yang telah membimbing penyusun di dalam melakukan praktikum.
2. Teman-teman sekalian yang juga banyak memberikan masukan dalam penyusunan laporan ini.
          Demikian, tak ada gading yang tak retak begitu juga laporan ini tentunya masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca sekalian. Semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.


Mataram, 22 Oktober 2012

                                                                                                                                    Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Praktikum................................................................................................. 2
1.3. Kegunaan praktikum................................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................... 3
BAB III: MATERI DAN METODE................................................................................................ 6
3.1. Materi Praktikum........................................................................................................ 6
3.2. Metode Praktikum....................................................................................................... 6
3.3. Waktu dan tempat praktikum...................................................................................... 7
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 8
4.1. Hasil Praktikum.......................................................................................................... 8
4.2. Pembahasn.................................................................................................................. 9
BAB V: PENUTUP........................................................................................................................ 11
5.1. Simpulan..................................................................................................................... 11
5.2. Saran........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 12
LAMPIRAN................................................................................................................................... 13
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................................... 17


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Germinasi/ perkecambahan merupakan proses metabolisme biji hingga dapat mengahsasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (plumula dan radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya yaitu, plumula dan radikula tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ISTA                                 (International Seed Testing Association).
Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.
a.        Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal) tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah, contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata).
b.      Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal) tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Biasanya aktivitas perkecambahan ditunjukkan oleh tumbuhan-tumbuhan yang berbiji. Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

B.     Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa bagaimana cara melakukan perkecambahan dengan media tanam dari tissue dan nampan serta uji perkecambahan pada praktikum ini bertujuan untuk :
-          Mengetahui persentase daya tumbuh dari benih
-          Kecepatan berkecambah/indeks vigor + VJ dari benih
-          Koefisien Vigor (VJ) dari benih
C.     Kegunaan Praktikum
Setelah melakukan praktikum perkecambahan ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan perkecambahan sendiri dengan media sederhana seperti perkecambahan dengan menggunakan nampan dan tissue.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik (http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan).
Perkecambahan merupakan serangkaian proses penting yang terjadi sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh (Setyati, 1996). Daya kecambah benih adalah mekar dan berkembangnya bagian-bagian penting dari embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuan untuk tumbuh normal pada lingkungan yang sesuai (Kartasapoetra, 1989). Daya kecambah benih meningkat dengan bertambah tuanya biji sampai masak fisiologis biji tercapai (Kamil, 1983).
Tipe perkecambahan benih ada dua macam yaitu hipogeal dan epigeal. Pada tipe kecambah hipogeal, kotiledon tetap tinggal di tanah, sedangkan pada tipe kecambah epigeal kotiledon terangkat keatas (Kartasapoetra, 1989). Biji legum termasuk tipe kecambah epigeal dimana kotiledonnya ikut terangkat ke permukaan tanah. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan dan perpanjangan hipokotil kearah bawah tertambat ke tanah dengan akar-akar lateral. Hipokotil membengkok, bergeser dan muncul ke permukaan tanah (Sutopo, 1988).
Proses perkecambahan benih meliputi lima tahapan. Tahap pertama perkecambahan benih dimulai dari proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua yaitu kegiatan sel-sel dan naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga adalah penguraian bahan-bahan seperti protein, karbohidrat dan lemak menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan didaerah meristemmatik yang menghasilkan energi untuk kegiatan pembentukkan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh (Sutopo, 1988).
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih adalah faktor dari dalam dan luar. Faktor dari dalam meliputi tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi dan penghambat perkecambahan, Sedangkan faktor dari luar adalah air, temperatur, oksigen, cahaya dan media yang digunakan (Sutopo, 1988).
Kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan disebut vigor benih (Sutopo, 1988). Bila benih berkemampuan tinggi menghasilkan tanaman normal pada kondisi tersebut maka benih itu mempunyai vigor yang tinggi. Benih bervigor tinggi jika prosentase vigor lebih dari 70% (Sadjad, 1994).
Umumnya kenormalan benih ditentukan berdasar ketegaran struktur tumbuh yang terdiri dari akar primer, akar seminal sekunder, hipokotil, kotiledon, dan daun pertama yang tumbuh pada kotiledon atau koleoptil dan daun pertama yang tumbuh didalamnya (Sadjad, 1994). Kriteria kecambah yang normal adalah kecambah yang mempunyai akar primer dan minimal mempunyai 2 akar seminal, hipokotil berkembang dengan baik tanpa ada kerusakan, pertumbuhan plumula sempurna, memiliki 2 kotiledon bagi tanaman dikotil. Adapun kekurangan lain yang masih dapat diterima untuk dinyatakan sebagai kecambah normal adalah hipokotil boleh sedikit rusak asal jaringan penting tidak terganggu fungsinya, dan mempunyai satu kotiledon untuk dikotil (Sutopo, 1988).
Kriteria kecambah yang abnormal adalah kecambah yang tidak mempunyai akar primer, jaringan hipokotil banyak yang rusak sehingga mengganggu pertumbuhan, tidak mempunyai kotiledon bagi tanaman dikotil, plumula berputar dan hipokotil membengkok (Kamil, 1983).


BAB III
MATERI DAN METODE

A.    Materi Praktikum
Alat dan bahan praktikum:
      Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
-          Biji jagung 100 biji
-          Nampan
-          Tissu
-          Air
-          Penggaris
-          Bolpoin
-          Kertas kerja
-          Semprotan
B.     Metode Praktikum:
-          Menyiapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum perkecambahan.
-          Menyeleksi biji jagung dengan memilih biji yang bagus dan menyisihkan biji yang sudah rusak.
-          Membuat 100 kolom pada tissue dengan memggunakan bolpoin dan penggaris.
-          Tissue yang sudah dibuatkan kolom diletakkan di atas nampan, kemudian biji jagung ditaruh ke dalam masing-masing kolom yang terdapat pada tissue.
-          Kemudian biji disemprot dengan menggunakan air bersih.
-          Biji yang sudah disemprot ditutup lagi dengan tissue.
-          Kemudian disemprotkan lagi dengan menggunakan air bersih.
-          Mengamati pertumbuhan perkecambahan selama 14 hari dan menulis di lembar kerja.
C.     Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan di depan gedung D, hari sabtu, tanggal 1 Desember 2012 jam 09.00-selesai.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Praktikum
Hari
Ke
Kelompok 3
Jumlah
Rata-rata
Alifin
Yeyen
Abbas
Habibi
Ismaini
Maturidi
I’in
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
10
0
0
0
0
0
10
1,42
3
0
14
0
0
0
0
0
14
2
4
0
5
0
0
0
0
3
8
1,14
5
0
25
0
7
0
11
7
50
7,14
6
0
13
4
5
6
9
6
 43
6,16
7
0
14
6
9
9
11
13
62
8,85
8
0
11
18
18
20
8
9
84
12
9
0
1
25
7
6
6
10
55
7,85
10
10
0
15
25
12
12
5
79
11,28
11
16
0
9
5
9
3
5
47
6,71
12
4
0
0
4
0
9
7
24
3,42
13
7
0
0
1
2
4
10
24
3,42
14
18
0
0
2
0
13
14
47
6,71
Jumlah
55
93
77
83
64
86
89
574
82
Vj
4,59
21,55
8,84
10,02
7,6
10,37
10,52
73,49
10,49
Cv
8%
22%
11%
11%
12%
10%
10%
83,52
11,93
Dt
55%
93%
77%
83%
64%
86%
89%
547
78,14
Tabel 1. Rekapan data dari setiap individu dari hasil pengamatan kelompok III






B.     Pembahasan
Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukansilang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu. Pemahaman morfologi dan fase pertumbuhanjagung sangat membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan tanaman, terkait dengan optimasi perlakukan agronomis. Cekaman air (kelebihan dan kekurangan), cekaman hara (defisiensi dan keracunan), terkena herbisida atau serangan hama dan penyakit akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak normal, atau tidak sesuai dengan morfologi tanaman..
Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namun interval waktu antartahap pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis.
Perkecambahan benih jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji. Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di dalam tanah meningkat >30% (McWilliams et al. 1999). Proses perkecambahan benih jagung, mula-mula benih menyerap air melalui proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi zat-zat yang mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian embrio yang tumbuh aktif. Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp, kemudian radikel menembus koleoriza.
Jumlah biji yang tumbuh pada praktikum ini adalah 64 % dengan indeks vigor 7,6 dan coefesien vigor 4,5% serta jumlah biji yang tidak tumbuh ada 36%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, dari kualitas biji, kelembaban udara, cahaya matahari, serta kadar air.


BAB V
PENUTUP
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
Perkecambahan merupakan serangkaian proses penting yang terjadi sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh. Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kualitas biji, kadar air.
B.     Saran
Diharapkan kepada semua praktikan untuk datang tepat waktu dan mematuhi semua tata tertib praktikum, serta memperhatikan langkah kerja praktikum agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.

             


DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2010. Glysine Max. http://www.indonesia.tropicalforages.info (Diakses pada hari Selasa  tanggal 8  juni 2011 pukul 18.30 WIT).
Kamil, M. 1983. Tingkat Kesuburan Tanah untuk Pertanian Tropika. CV Rajawali, Jakarta.
Kartasapoetra. 1989. Teknik Benih. PT Bina Angkasa, Jakarta.
Sadjad, S.D. 1994. Teknologi Pembenihan Hijauan. PT Angkasa, Bandung.
Setyati, S.H. 1996. Pengantar Agronomi. Departemen Agronomi, Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.
Sutopo, A. 1988. Teknologi Benih. CV Rajawali, Jakarta.
Wahyu M.Q. 1991. Pengantar Ilmu Makanan Ternak. Angkasa, Bandung.
McWilliams, D.A., D.R. Berglund, and G.J. Endres. 1999. Corn growth and management quick guide.www.ag.ndsu.edu.







LAMPIRAN-LAMPIRAN


Tabel 2. Hasil pengamatan perkecambahan tanaman jagung
Nama        : Ismaini
NIM          : B1D 011 118
Kelompok : III (tiga)
Nama tanaman                    : Jagung
Jumlah biji                          : 100
Asal benih                           : Sawah
Perlakuan sebelum tanam   : Tidak ada
Tanggal tanam                    : 1 Desember 2012
No. Urut
Pengamatan
Jumlah Tanaman Yang Tumbuh Normal
Keterangan
Ke
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
2-12-2012
3-12-2012
4-12-2012
5-12-2012
6-12-2012
7-12-2012
8-12-2012
9-12-2012
10-12-2012
11-12-2012
12-12-2012
13-12-2012
14-12-2012
15-12-2012
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
6 biji tumbuh
9 biji tumbuh
20 biji tumbuh
6 biji tumbuh
12 biji tumbuh
9 biji tumbuh
0 biji tumbuh
2 biji tumbuh
0 biji tumbuh
Belum tumbuh akar
Belum tumbuh akar
Belum tumbuh akar
Belum tumbuh akar
Belum ada akar
Tumbuh akar
Sudah ada tunas
Sudah ada tunas
Sudah terbentuk daun
Sudah terbentuk daun
Sudah ada 2 daun
Sudah ada 2 daun
Sudah ada 2 daun
Sudah ada 2 daun
VJ
7,6
CV
12 %
Daya Tumbuh
64%



Perhitungan-perhitungan
1.      VJ  =    +  +  +  +  + +  +  +  +  +  +  +  +
             =   +  +  +  +  + +  +  +  +  +  +  + + 
             = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 1,28 + 2,5 +0,7 +1,2 +0,81 +0 +0,15 +0
             =  7,64

Keterangan  :
                        VJ        = index vigor
                        G         = jumlah kecambah
                        D         = hari perkecambahan

2.      CV            =
 
            =
            =  x 100 %
                = 12%
                        Keterangan  :
                        CV      = coefisien vigor
                                    G         = jumlah kecambah dari benih uji pada waktu (hari)
 pengamatan
                        D         = hari pengamatan




3.      Daya tumbuh        =        =  x 100 %
                        Keterangan :
                        X= jumlah benih uji.
Y= jumlah kecambah yang tumbuh normal pada hari pengamatan   trakhir.


HALAMAN PENGESAHAN

UJI PERKECAMBAHAN/ GERMINASI BIJI JAGUNG
OLEH:
ISMAINI
B1D 011 118

KELOMPOK III

LAPORAN DISERAHKAN PADA TANGGAL
22 DESEMBER 2012

DITERIMA/DITOLAK

MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPEROLEH NILAI LULUS MATAKULIAH LANDASAN AGROSTOLOGI

PADA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012


                                                ASISTEN/ PEMBIMBING
                                                PRAKTIKUM


(UHUD ABDULLAH)
NIP.