LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK
UJI PERKECAMBAHAN/ GERMINASI BIJI JAGUNG
OLEH:
ISMAINI
B1D 011 118
KELOMPOK 1
LAPORAN
DISERAHKAN GUNA MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT YANG
DIPERLUKAN MEMPEROLEH NILAI LULUS MATAKULIAH ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK
PADA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak.
Dalam
kesempatan ini, tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
secara langsung maupun tak langsung telah membantu dalam penyusunan laporan
ini, diantaranya :
1. Dosen Ilmu Tanaman Makanan Ternak, Bapak
Ir. H. Gde Karmada yang telah membimbing penyusun di dalam melakukan praktikum.
2. Teman-teman sekalian yang juga banyak
memberikan masukan dalam penyusunan laporan ini.
Demikian,
tak ada gading yang tak retak begitu juga laporan ini tentunya masih jauh dari
sempurna. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca sekalian.
Semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mataram, 22
Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I:
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1.
Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2.
Tujuan dan Praktikum................................................................................................. 2
1.3.
Kegunaan praktikum................................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................................................... 3
BAB III: MATERI
DAN METODE................................................................................................ 6
3.1.
Materi Praktikum........................................................................................................ 6
3.2.
Metode Praktikum....................................................................................................... 6
3.3.
Waktu dan tempat praktikum...................................................................................... 7
BAB IV: HASIL
DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 8
4.1.
Hasil Praktikum.......................................................................................................... 8
4.2.
Pembahasn.................................................................................................................. 9
BAB V: PENUTUP........................................................................................................................ 11
5.1.
Simpulan..................................................................................................................... 11
5.2.
Saran........................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................................... 12
LAMPIRAN................................................................................................................................... 13
HALAMAN
PENGESAHAN......................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas
kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis)
dan tingkat kedewasaan.
Germinasi/
perkecambahan merupakan proses metabolisme biji hingga dapat mengahsasilkan
pertumbuhan dari komponen kecambah (plumula dan radikula). Definisi
perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya yaitu,
plumula dan radikula tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
ISTA
(International Seed Testing Association).
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal) tipe
ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah, contoh:
perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata).
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah
(Hipogeal) tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan
kotiledon tinggal di dalam tanah.
Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Biasanya
aktivitas perkecambahan ditunjukkan oleh tumbuhan-tumbuhan yang berbiji. Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji ,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari
bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga.
Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti
oleh pembuahan.
B.
Tujuan
Praktikum
Praktikum
ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa bagaimana cara melakukan
perkecambahan dengan media tanam dari tissue dan nampan serta uji perkecambahan
pada praktikum ini bertujuan untuk :
-
Mengetahui
persentase daya tumbuh dari benih
-
Kecepatan
berkecambah/indeks vigor + VJ dari benih
-
Koefisien
Vigor (VJ) dari benih
C.
Kegunaan
Praktikum
Setelah
melakukan praktikum perkecambahan ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan
perkecambahan sendiri dengan media sederhana seperti perkecambahan dengan
menggunakan nampan dan tissue.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air
dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun
atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel
embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan).
Perkecambahan merupakan serangkaian proses penting yang
terjadi sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh (Setyati, 1996).
Daya kecambah benih adalah mekar dan berkembangnya bagian-bagian penting dari
embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuan untuk tumbuh normal pada
lingkungan yang sesuai (Kartasapoetra, 1989). Daya kecambah benih meningkat
dengan bertambah tuanya biji sampai masak fisiologis biji tercapai (Kamil,
1983).
Tipe perkecambahan benih ada dua macam yaitu hipogeal dan epigeal. Pada tipe kecambah hipogeal, kotiledon tetap tinggal di tanah, sedangkan pada tipe kecambah epigeal kotiledon terangkat keatas (Kartasapoetra, 1989). Biji legum termasuk tipe kecambah epigeal dimana kotiledonnya ikut terangkat ke permukaan tanah. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan dan perpanjangan hipokotil kearah bawah tertambat ke tanah dengan akar-akar lateral. Hipokotil membengkok, bergeser dan muncul ke permukaan tanah (Sutopo, 1988).
Tipe perkecambahan benih ada dua macam yaitu hipogeal dan epigeal. Pada tipe kecambah hipogeal, kotiledon tetap tinggal di tanah, sedangkan pada tipe kecambah epigeal kotiledon terangkat keatas (Kartasapoetra, 1989). Biji legum termasuk tipe kecambah epigeal dimana kotiledonnya ikut terangkat ke permukaan tanah. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan dan perpanjangan hipokotil kearah bawah tertambat ke tanah dengan akar-akar lateral. Hipokotil membengkok, bergeser dan muncul ke permukaan tanah (Sutopo, 1988).
Proses perkecambahan benih meliputi lima tahapan. Tahap
pertama perkecambahan benih dimulai dari proses penyerapan air oleh benih,
melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua yaitu kegiatan
sel-sel dan naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga adalah penguraian
bahan-bahan seperti protein, karbohidrat dan lemak menjadi bentuk-bentuk yang
melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah
asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan didaerah meristemmatik yang
menghasilkan energi untuk kegiatan pembentukkan komponen dan pertumbuhan
sel-sel baru. Tahap kelima pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan,
pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh (Sutopo, 1988).
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih adalah faktor
dari dalam dan luar. Faktor dari dalam meliputi tingkat kemasakan benih, ukuran
benih, dormansi dan penghambat perkecambahan, Sedangkan faktor dari luar adalah
air, temperatur, oksigen, cahaya dan media yang digunakan (Sutopo, 1988).
Kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan
yang kurang menguntungkan disebut vigor benih (Sutopo, 1988). Bila benih
berkemampuan tinggi menghasilkan tanaman normal pada kondisi tersebut maka
benih itu mempunyai vigor yang tinggi. Benih bervigor tinggi jika prosentase
vigor lebih dari 70% (Sadjad, 1994).
Umumnya kenormalan benih ditentukan berdasar ketegaran
struktur tumbuh yang terdiri dari akar primer, akar seminal sekunder,
hipokotil, kotiledon, dan daun pertama yang tumbuh pada kotiledon atau
koleoptil dan daun pertama yang tumbuh didalamnya (Sadjad, 1994). Kriteria
kecambah yang normal adalah kecambah yang mempunyai akar primer dan minimal
mempunyai 2 akar seminal, hipokotil berkembang dengan baik tanpa ada kerusakan,
pertumbuhan plumula sempurna, memiliki 2 kotiledon bagi tanaman dikotil. Adapun
kekurangan lain yang masih dapat diterima untuk dinyatakan sebagai kecambah
normal adalah hipokotil boleh sedikit rusak asal jaringan penting tidak
terganggu fungsinya, dan mempunyai satu kotiledon untuk dikotil (Sutopo, 1988).
Kriteria kecambah yang abnormal adalah kecambah yang tidak
mempunyai akar primer, jaringan hipokotil banyak yang rusak sehingga mengganggu
pertumbuhan, tidak mempunyai kotiledon bagi tanaman dikotil, plumula berputar
dan hipokotil membengkok (Kamil, 1983).
BAB III
MATERI DAN
METODE
A. Materi
Praktikum
Alat
dan bahan praktikum:
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah:
-
Biji jagung 100 biji
-
Nampan
-
Tissu
-
Air
-
Penggaris
-
Bolpoin
-
Kertas kerja
-
Semprotan
B. Metode
Praktikum:
-
Menyiapkan alat dan bahan-bahan yang
diperlukan dalam praktikum perkecambahan.
-
Menyeleksi biji jagung dengan memilih
biji yang bagus dan menyisihkan biji yang sudah rusak.
-
Membuat 100 kolom pada tissue dengan
memggunakan bolpoin dan penggaris.
-
Tissue yang sudah dibuatkan kolom
diletakkan di atas nampan, kemudian biji jagung ditaruh ke dalam masing-masing
kolom yang terdapat pada tissue.
-
Kemudian biji disemprot dengan
menggunakan air bersih.
-
Biji yang sudah disemprot ditutup lagi
dengan tissue.
-
Kemudian disemprotkan lagi dengan
menggunakan air bersih.
-
Mengamati pertumbuhan perkecambahan
selama 14 hari dan menulis di lembar kerja.
C. Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan di depan gedung D, hari
sabtu, tanggal 1 Desember 2012 jam 09.00-selesai.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Praktikum
Hari
Ke
|
Kelompok
3
|
Jumlah
|
Rata-rata
|
||||||
Alifin
|
Yeyen
|
Abbas
|
Habibi
|
Ismaini
|
Maturidi
|
I’in
|
|||
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0
|
10
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10
|
1,42
|
3
|
0
|
14
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
14
|
2
|
4
|
0
|
5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
8
|
1,14
|
5
|
0
|
25
|
0
|
7
|
0
|
11
|
7
|
50
|
7,14
|
6
|
0
|
13
|
4
|
5
|
6
|
9
|
6
|
43
|
6,16
|
7
|
0
|
14
|
6
|
9
|
9
|
11
|
13
|
62
|
8,85
|
8
|
0
|
11
|
18
|
18
|
20
|
8
|
9
|
84
|
12
|
9
|
0
|
1
|
25
|
7
|
6
|
6
|
10
|
55
|
7,85
|
10
|
10
|
0
|
15
|
25
|
12
|
12
|
5
|
79
|
11,28
|
11
|
16
|
0
|
9
|
5
|
9
|
3
|
5
|
47
|
6,71
|
12
|
4
|
0
|
0
|
4
|
0
|
9
|
7
|
24
|
3,42
|
13
|
7
|
0
|
0
|
1
|
2
|
4
|
10
|
24
|
3,42
|
14
|
18
|
0
|
0
|
2
|
0
|
13
|
14
|
47
|
6,71
|
Jumlah
|
55
|
93
|
77
|
83
|
64
|
86
|
89
|
574
|
82
|
Vj
|
4,59
|
21,55
|
8,84
|
10,02
|
7,6
|
10,37
|
10,52
|
73,49
|
10,49
|
Cv
|
8%
|
22%
|
11%
|
11%
|
12%
|
10%
|
10%
|
83,52
|
11,93
|
Dt
|
55%
|
93%
|
77%
|
83%
|
64%
|
86%
|
89%
|
547
|
78,14
|
B. Pembahasan
Jagung (Zea mays L) adalah tanaman
semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal,
meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan
tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada
setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian
terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukansilang. Jagung
merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi
bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu. Pemahaman
morfologi dan fase pertumbuhanjagung sangat membantu dalam mengidentifikasi
pertumbuhan tanaman, terkait dengan optimasi perlakukan agronomis. Cekaman air
(kelebihan dan kekurangan), cekaman hara (defisiensi dan keracunan), terkena
herbisida atau serangan hama dan penyakit akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak
normal, atau tidak sesuai dengan morfologi tanaman..
Secara umum jagung mempunyai pola
pertumbuhan yang sama, namun interval waktu antartahap pertumbuhan dan jumlah
daun yang berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke
dalam tiga tahap yaitu (1) fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang
ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama;
(2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang
terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking),
fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) fase
reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis.
Perkecambahan benih jagung terjadi
ketika radikula muncul dari kulit biji. Benih jagung akan berkecambah jika
kadar air benih pada saat di dalam tanah meningkat >30% (McWilliams et al.
1999). Proses perkecambahan benih jagung, mula-mula benih menyerap air melalui
proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh kenaikan aktivitas enzim
dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar adalah katabolisme
pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi zat-zat yang
mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut ke bagian
embrio yang tumbuh aktif. Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus
pericarp, kemudian radikel menembus koleoriza.
Jumlah biji yang tumbuh pada praktikum
ini adalah 64 % dengan indeks vigor 7,6 dan coefesien vigor 4,5% serta jumlah
biji yang tidak tumbuh ada 36%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu,
dari kualitas biji, kelembaban udara, cahaya matahari, serta kadar air.
BAB
V
PENUTUP
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Perkecambahan merupakan serangkaian
proses penting yang terjadi sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang
tumbuh. Jagung
(Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang
mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan
pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
adalah suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kualitas biji, kadar air.
B. Saran
Diharapkan
kepada semua praktikan untuk datang tepat waktu dan mematuhi semua tata tertib
praktikum, serta memperhatikan langkah kerja praktikum agar tidak terjadi
kesalahan dalam praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous. 2010. Glysine Max. http://www.indonesia.tropicalforages.info
(Diakses pada hari Selasa tanggal 8 juni 2011 pukul 18.30 WIT).
Kamil, M. 1983. Tingkat Kesuburan Tanah
untuk Pertanian Tropika. CV Rajawali, Jakarta.
Kartasapoetra. 1989. Teknik Benih. PT
Bina Angkasa, Jakarta.
Sadjad, S.D. 1994. Teknologi Pembenihan
Hijauan. PT Angkasa, Bandung.
Setyati, S.H. 1996. Pengantar Agronomi.
Departemen Agronomi, Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.
Sutopo, A. 1988. Teknologi Benih. CV
Rajawali, Jakarta.
Wahyu M.Q. 1991. Pengantar Ilmu Makanan
Ternak. Angkasa, Bandung.
McWilliams, D.A., D.R. Berglund, and
G.J. Endres. 1999. Corn growth and management quick
guide.www.ag.ndsu.edu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel 2. Hasil pengamatan perkecambahan
tanaman jagung
Nama : Ismaini
NIM : B1D 011 118
Kelompok
: III (tiga)
|
||||
Nama
tanaman : Jagung
Jumlah
biji : 100
Asal
benih : Sawah
Perlakuan
sebelum tanam : Tidak ada
Tanggal
tanam : 1 Desember
2012
|
||||
No. Urut
|
Pengamatan
|
Jumlah Tanaman Yang Tumbuh
Normal
|
Keterangan
|
|
Ke
|
Tanggal
|
|||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
|
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
|
2-12-2012
3-12-2012
4-12-2012
5-12-2012
6-12-2012
7-12-2012
8-12-2012
9-12-2012
10-12-2012
11-12-2012
12-12-2012
13-12-2012
14-12-2012
15-12-2012
|
Belum
ada
Belum
ada
Belum
ada
Belum
ada
Belum ada
6 biji tumbuh
9 biji tumbuh
20 biji tumbuh
6 biji tumbuh
12 biji tumbuh
9 biji tumbuh
0 biji tumbuh
2 biji tumbuh
0 biji tumbuh
|
Belum
tumbuh akar
Belum
tumbuh akar
Belum
tumbuh akar
Belum
tumbuh akar
Belum ada akar
Tumbuh akar
Sudah ada tunas
Sudah ada tunas
Sudah terbentuk daun
Sudah terbentuk daun
Sudah ada 2 daun
Sudah ada 2 daun
Sudah ada 2 daun
Sudah ada 2 daun
|
VJ
|
7,6
|
|||
CV
|
12 %
|
|||
Daya
Tumbuh
|
64%
|
Perhitungan-perhitungan
1. VJ = + + + + + + + + + + + + +
= + + + + + + + + + + + + +
= 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 +
1,28 + 2,5 +0,7 +1,2 +0,81 +0 +0,15 +0
= 7,64
Keterangan :
VJ = index vigor
G = jumlah kecambah
D = hari perkecambahan
2.
CV =
=
= x 100 %
=
12%
Keterangan :
CV = coefisien vigor
G = jumlah kecambah dari benih uji pada
waktu (hari)
pengamatan
D = hari pengamatan
3. Daya
tumbuh = = x 100 %
Keterangan
:
X=
jumlah benih uji.
Y=
jumlah kecambah yang tumbuh normal pada hari pengamatan trakhir.
HALAMAN PENGESAHAN
UJI PERKECAMBAHAN/ GERMINASI BIJI JAGUNG
OLEH:
ISMAINI
B1D 011 118
KELOMPOK III
LAPORAN DISERAHKAN PADA TANGGAL
22 DESEMBER 2012
DITERIMA/DITOLAK
MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMPEROLEH NILAI LULUS MATAKULIAH LANDASAN AGROSTOLOGI
PADA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012
ASISTEN/
PEMBIMBING
PRAKTIKUM
(UHUD ABDULLAH)
NIP.